HIMA PERSIS PK STAI PERSIS

HIMA PERSIS PK STAI PERSIS BANDUNG

 

Ibnu Shalah menta’rifkan Ilmu Gharibi-Hadits, ialah :
Ilmu pengetahuan untuk mengetahui lafadh-lafadh dalam matan Hadits yang sulit lagi sukar difahamkan, karena jarang sekali digunakannya.
Dengan memperhatikan ta’rif tersebut, hanyalah kiranya bahwa yang menjadi obyek ilmu Gharibil-Hadits ialah kata-kata yang musykil dan susunan kalimat yang sukar dipahamkan maksudnya. Dan nyata pulalah kiranya tujuan yang hendak dicapai oleh ilmu ini, ialah melarang seseorang menafsirkan secara menduga-duga dan mentaqlidi pendapat seseorang yang bukan ahlinya.
Sebagian besar Ulama Hadits sendiri, kalau dimintakan fatwa tentang sesuatu matan Hadits yang kebetulan beliau sendiri tidak sanggup menerangkan, lalu menyerahkan fatwanya kepada orang yang lebih mengetahuinya.
Imam Ahmad pernah ditanya oleh seseorang tentang arti suatu lafadh gharib yng terdapat dalam sebuah matan Hadits, tetapi karena beliau merasa tidak mampu, lalu menjawab, ujarnya :
Tanyakannlah kepada seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidang Gharibil-Hadits, karena aku tak suka memperkatakan sabda Rasulullah SAW dengan purbasangka.

Karena sangat hati-hatinya, Al-Ashmu’iy di kala ditanya oleh seseorang tentang arti Hadits yng berbunyi :
“Tetangga itu berhak untuk didekati"
Mengatakan : “ Saya enggan menafsirkan sabda Rasulullah ini tetapi orang-orang Arab menyangka, bahwa lafadh “Sabqi” itu artinya al-Laqiz ( janbun=dekat).

Cara-Cara menafsirkan ke-Gharib-an al-Hadits

Para Muhadditsin mengemukakan hal-hal yang dapat digunakan untuk menafsirkan ke-Gharib-an matan Hadits. Di antara hal-hal yang dipandang baik untuk menafsirkan ke-Gharib-an Hadits ialah:
1. Hadits yang sanadnya berlainnan dengan hadits yang bermatan gharib tersebut.
2. Penjelasan dari Sahabat yang meriwayatkan Hadits atau dari Sahabat lain yang tidak meriwayatkannya.
3. Penjelasan dari rawy selain sahabat.

Perintis Ilmu Gharibil-Hadits dan Kitab-kitabnya.

Kebanyakan para Muhadditsin menganggap bahwa perintis Ilmu Gharibil-Hadits itu adalah Abu Ubaidah Ma’mar bin Mutsanna at-Taimy salah seorang Ulama Hadits yang berasal dari kota Basrah. Beliau Meninggal pada tahun 210 H.
Sebagian Ulama Hadits yang lain berpendapat bahwa promoter ilmu tersebut ialah Abu Hasan an Nadir bin Syamil Al-Maziny, seorang ulama ilmu Nahwu, yang meninggal pada tahun 204 H. ia adalah seorang guru dari imam ishaq bin Rahawaih, guru imam Bukhary itu.
Ilmu yang telah dirintis oleh kedua ulama tersebut disempurnakan dan dikenbangkan oleh ulama-ulama kemudian, hinggan melahirkan beberapa kitab gharibil-Hadits yang sangat berguna dalam memahami Al-Hadits. Kitab-kitab itu antara lain :
1. Gharibil Hadits oleh Abu Ubaid al-Qasim bin Salam (157-224 H). tidak sedikit para ahli ilmu yang memuji kitab itu sebagai kitab yang kaya akan faidah dan berharga.
2. Al-Faiqu fi Gharibil-Hadits, karya Abu Qasim Jarullah Mahmud bin Umar Az-Zumakhsyary (468-538) Kitab yang mencangkup seluruh ilmu Gharibil Hadits yang telah ditulis oleh ulama-ulama yang mendahuluinnya itu telah dicetak berulang kali di Hayderabab dan Mesir.
3. An-Nihayah fi Gharibil-Hadits wal-Atsar, karya Imam Majdudin Abis- Sa’adat Al-Mubarak bin Muhammad ( Ibnu’I Atsir ) Al-Jazary (544-606 H). Buku ini merupakan buah daripada hasil-karya ulama-ulama sebelumnya yang diperbaiki susunannya menurut alfabetis dari lafadh-lafadh yang gharib. Hadits-Hadits yang ada hubungannya denagn hadits yang Gharib itu dikemukakan pula serta ditafsirkankanlah kalimat demi kalimat hingga hilang keGharibannya. Kitab yang terdiri dari 4 jilid itu dicetak berulang kali diMesir. Pada cetakan yang terakhir, ia dijadikan 5 jilid dengan diberi tahqiq ( interpensi ringkas ) oleh kedua ulama besar, Tharir Ahmad Az-Zawy dan Mahmud Muhammad At-Thanahy dan dicetak oleh Daru Ihya’l-kutubi’l Arabiyah (Mesir) pada tahun 1383 H = 1963 M.
4. Kemudian disusul oleh Abu Hafsh umar bin Muhammad bin Raja’I Al-Ukbury ( 380-458H). Ia adalah salah seorang guru Abu Yahya Muhammad bin Al-Husain Al-Farra Al-Hanbaly dan salah seorang murid dari Abdullah bin Ahmad bin Hanbal.

shawabil
4/10/2010 07:02:21 pm

Bismillah....
Kang sigana langkung sae pami ngango footnote sumber rujukan. supados tiasa dianggo kunu sanesna....
Jazaakumullahu khairan....

Reply
fitrah
3/27/2011 02:00:39 pm

muwafiq.. tuk di tambih footnote ya.. di antos..


Reply



Leave a Reply.


HIMPUNAN MAHASISWA (HIMA) PERSIS PK STAI PERSIS BANDUNG